Tarif Borobudur Naik Dikhawatirkan Hambat Wisatawan Dan Kegiatan Ibadah
Sumber Foto ( google )
Nasional - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu. Hal itu langsung ditentang oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. Ia menilai rencana pemertintah menaikan harga tiket masuk candi borobudur tersebut akan menghambat kunjungan wisatawan mau pun ibadah.
"Tentu ini nanti akan berdampak berkurangnya minat masyarakat khususnya wisatawan nusantara menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata," ujarnya.
Selain itu Abdul Fikri juga menyoroti masih banyaknya keluhan dari masyarakat yang bermukim tidak jauh dari lokasi candi borobudur mereka mengaku tidak dilibatkan dalam pelbagai kenijakan pengelolaan candi borobudur.
Ia merasa sangat miris mengetahui masyarakat disekitar tempat wisata tersebut tidak dapat mengambil keuntungan tinggal disekitar daerah wisata.
"Lantaran mereka tidak bisa menikmati keuntungan ekonomis dari destinasi wisata superprioritas yang hanya dikelola oleh PT TWC dan Badan Otorita Borobudur," jelasnya.
"Sehingga miris bila mendengar bahwa penduduk miskin di Magelang justru yang bermukim di sekitar kawasan Candi Borobudur," sambungnya.
Kendati demikian, Fikri mengaku sepakat apabila pengunjung yang diperbolehkan naik ke atas Candi Borobudur memang harus dibatasi untuk menjaga struktur bangunan. Hal itu juga telah sesuai dengan aturan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Hanya saja, Fikri menilai caranya bukan dengan membatasi wisatawan ataupun menaikkan tarif. Menurutnya, pihak pengelola yang justru harus proaktif membuat para wisatawan tidak terkonsentrasi pada satu titik candi saja.
"Bukan dengan membatasi wisatawan mancanegara atau wisata nusantara, tetapi kemampuan pengelola untuk mendistribusikannya sehingga tidak terkonsentrasi pada satu sudut candi," tuturnya
"Bisa dibuat hal lain yang menarik di sekitar kawasan candi, tentu harus bekerja sama dengan masyarakat sekitar yang lebih memahaminya," imbuh dia.
Lebih lanjut, ia juga memandang penetapan tarif yang kadung tinggi itu juga akan mengurangi manfaat Candi Borobudur sebagai tempat pembelajaran sejarah maupun sebagai tempat ibadah.
"Dengan tarif yang sangat tinggi akan menghambat bagi mereka yang hendak melakukan jenis wisata minat khusus maupun mau beribadah," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :